Postingan

PIONIR

Karena sejatinya, Kita terlahir untuk berpikir Membela rakyat yang kian terusir Membrantas segala keresahan terkoordinir Kami ialah pionir, Tetap berdiri meski darah mengalir Pantang mundur sebelum kesengsaraan berakhir Kami ialah pionir Yang membela tak sebatas amatir

Uang

Uang Mulut diam karena uang Kata dan naluri dibeli uang Uang Mata rupiah yang terbilang Uang Buat orang hilang tujuan Uang  Buat hati tak sejalan Uang Mengubah segala ketentuan Uang Merusak hingga keterbelakangan Uang  Banyak orang tergilakan Uang  Buat kita hilang iman Uang  Bisa juga hilang teman Uang Dapat gantikan tuhan Uang Lupa akan kehidupan Uang  Tanda akan keserakahan

Senin usang

Senin kali ini tak lagi sama Kesunyian melanda di tiap harinya Bendera usang berkibar ditengah lapang Desir debu kiat penuhi penjuru Sekeliling seakan membeku tak ada hidup Mencabik hingga ke alam sadar Lagi lagi aku terpaku Melihat kenangan masa lalu Masa indah yang kini sudah berlalu Terenyuh dalam dentang waktu Sisakan perpisahan berujung pilu Yang sudah hilang termakan waktu

rembulan pudar

Kepada kau yang kusebut rembulan Berwujud manusia bak cahaya Bagimu mungkin ini terlalu berlebihan Tapi bagiku ini suatu keagungan Kau berjuang tuk kenalkanku apa itu kehidupan Kau ajari apa itu tuhan Kau ajari tuk menjadi seorang sukseswan Mungkin saja dirimu tidaklah seberapa Tapi semangatmu tuk ajarkanku tak terkalahkan Aku mungkin tak mengerti caramu mendidik Ku acuhkan bagai debu terbawa angin Aku mungkin tak tahu betapa pedih insanmu saat itu Kini ku baru tersadar Bahwa yang lalu kau seperti itu supaya aku menjadi sosok yg mutu Mungkin aku terlalu bodoh saat itu Aku menganggap dirimu yg cerewet selalu mengaturku Tapi saat ini aku rindu Aku rindu bagaimana dahulu kau mengomeliku Aku rindu bagaimana kau menasehatiku Tapi, nasi sudah menjadi bubur Kini kau sudah tenang di alam kubur

intoleran republika

Mengapa toleran di negeri ini seakan sirna Agama satu dan agama lainnya berupaya menguasai negara Kemana yang dinamakan bhinneka tunggal ika? Kemana perginya sikap toleransi diantara mereka? Mengapa mereka masih saja memaksa kehendaknya demi tercapai segala citanya? Lalu, apa salah mereka yang tidak bersependapat dengannya? Apa pantas mereka dihina? Mereka dan kita sama, mempunyai hak berpendapat sesuai dengan persepsinya Tidak bisa kalian dan pasukan memblokade mereka untuk sependapat dengan apa yang kalian pikirkan Mengapa kalian tidak menciptakan damai saja? Mengapa kalian selalu membawa nama negara untuk kepentingan semata?  Negara ini tumbuh tidak hanya dari satu agama Negara ini tumbuh dari berbagai kaum dan agama yang punya cita nan jua Tapi mengapa kalian begitu tega memecah belah pertiwi yang tak berdosa Mengapa kalian terlalu egois memirkan kelompok kalian saja? Kita semua manusia hina, tak berdaya dan tak punya apa-apa Jabatan, kuasa hanya sementara Untuk ap

pisah~

Tak terasa waktu mengikis bagai kilat Kemarin sore, kulangkahkan kakiku untuk kesekolah baru Tapi kini, ku beranjak tuk ke jenjang yang tinggi Sial, aku benci semua ini! Aku benci irama yang mengucap kata pisah! Aku benci semua memori yang dulu kuukir dan kini hanya terkenang Aku benci waktu ini terlalu cepat berputar Andai ku bisa memutar waktu Ku ingin memperpanjang waktuku bersama kalian Ku ingin lebih banyak membuat goresan kenangan tuk kuingat di masa depan

Dilema Republika.

Negeri yang kaya sumber daya Tetapi tak dirasa oleh tiap2 jiwa Hamparan gedung raksaksa bermegahan di ibu kota Tapi apa kalian tahu itu milik siapa? Apakah orang kita? Oh tentu tidak Kita hanya dianggap sebagai boneka saja Menjadi "babu" di negara tercinta Bekerja tak kenal letih demi seoonggok gaji semata  Mungkin terlihat miris, tapi itulah realita Tak bisa dielak namun harus diterima Lalu, kemana dengan para petinggi negara? Apa hanya diam dan bersantai di istana? Oh tuhan.. Sungguh merana nasib bangsa Para pemimpinnya saja berleha tanpa memikirkan rakyat biasa Apakah ini yang dinakaman proses pemajuan? Oh tentu tidak Semua tak ayal jika mereka tak membantu bekerja Untuk apa mereka berjabat di naungi negara Jika untuk kedudukan semata